Momentum Mengetahui Arah Kiblat Sederhana
Rashdul kiblat adalah metode mengetahui arah kiblat yang dapat dilakukan oleh setiap orang pada waktu tertentu, dengan mengecek posisi bayangan matahari yang menimpa suatu benda tegak lurus. Kondisi seperti itu terjadi dalam setahun terjadi pada dua kali kesempatan. Pertama terjadi pada tanggal 27 atau 28 mei (apabila tahun pemantauan pada tahun kabisat, terjadi 27 mei dan untuk tanggal 28 mei adalah tahun basithah). Sedangkan untuk kesempatan kedua pada tanggal 15 atau 16 juli (15 untuk tahun kabisat dan 16 untuk basithah). Hal tersebut terjadi karena matahari berada di atas perlintasan posisi ka’bah, sehingga bayang-bayang benda tepat mengarah pada posisi ka’bah.
Setidaknya ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar hasil yang didapatkan sesuai dengan posisi sebenarnya. dalam pengamatan bayangan benda tersebut mengarah kebenda yang tegak lurus, sangat diharuskan menggunakan perhitungan waktu/jam yang akurat (dapat dipedomankan kepada waktu RRI, BMKG ataupun Telkom), serta permukaan tanah/alas diharapkan datar. Ka’bah berada pada lintang 39 derajat 49 menit 34 detik LU, serta bujur 21 derajat 25 menit 21 detik BT, maka untuk indonesia barat dan tengah kira-kira pukul 16.00 wib atau 17.00 wita notabene selama di mekkah pada saat zuhur.
Selain itu penggunaan bayang-bayang matahari untuk mengetahui arah kiblat juga bisa dilakukan harian sesuai dengan lokasi pengamatan, menurut Ahli Falak UIN Walisongo & PBNU, Drs. Slamet Hambali, M.Si. dapat ditentukan dengan perhitungan cotg A = sin LT × Cotg AQ, kemudian dihitung dengan rumus ke dua yaitu Cos B = Tan Dekl × Cotg LT × Cos A = +A. Waktu ini didapatkan dengan menyesuaikan keadaan matahari yang tepat berada di atas ka’bah dengan konversi tempat kita mengukur, karena akan diubah/konversi sesuai zona waktu masing-masing tempat.
Momen rashdul kiblat merupakan waktu untuk membenahi serta mengukur ketepatan arah kiblat pada setiap masjid maupun musholla yang telah berdiri, akan tetapi secara bijak disikapi dengan penuh keterbukaan ataupun saling menyalahkan.